Sunday, January 9, 2011

APA SIH DEPRESI ITU?

Setiap orang memiliki persoalaan dalam kehidupannya, sampai pada persoalaan terberat dalam hidupnya. Seringkali sampai pada tahap kejiwaan yang terganggu diakibatkan oleh stress dan depresi. Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri. Tidak sedikit juga orang yang mengalami depresi melakukan bunuh diri.
Beberapa faktor yang menyebabkan suatu kondisi depresi, yaitu:
  • Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
  • Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
  • Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya
Depresi tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, kedudukan, suku, maupun ras. Depresi dapat meningkatkan morbiditas (kesakitan), mortalitas (kematian), risiko bunuh diri, serta berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien dan seluruh keluarga. Sayangnya, sampai saat ini depresi masih belum dapat dipahami secara baik oleh masyarakat. Padahal, berbagai penelitian menunjukkan, pasien dengan gangguan depresi merasakan adanya keluhan fisik dan gangguan mental. Mengutip hasil studi mengenai hubungan depresi dan gejala somatik yang dilakukan Simon GE pada 1999, dikatakan, sebanyak 69 persen pasien dengan gangguan depresi mengemukakan keluhan fisik. Keluhan fisik dan gangguan mental bisa datang pada saat bersamaan. Keadaan ini akan memperburuk prognosis. ''''Mereka yang mengalami penyakit fisik berisiko mengalami gangguan mental 3,5 kali lebih besar daripada mereka yang sehat,'''' Makin berat penyakit fisik makin besar pula kemungkinan untuk mengalami gangguan mental. Penyakit fisik yang paling sering menjadi pencetus gangguan mental adalah penyakit neurologik, jantung, paru-paru kronis, kanker, cacat fisik, dan arthritis (radang sendi). Sedangkan gangguan mental yang paling sering terjadi adalah kecemasan dan depresi. Terapi Penderita depresi perlu melakukan terapi secara tepat. Hal ini untuk menghindari konsekuensi bila tidak mencapai kesembuhan. Konsekuensi yang dimaksud yaitu: kendala psikososial berkepanjangan, memperburuk prognosis, menambah beban pelayanan medis, meningkatnya risiko bunuh diri dan penyalahgunaan zat, serta meningkatnya risiko kekambuhan. Tidak menutup kemungkinan anda atau bagian dari keluarga yang mengalami depresi. Oleh karena itu sebaiknya melakukan pencegahan sebelum mengalami gangguan yang membahayakan ini.. banyak cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan depresi dengan hal-hal yang bisa membuat diri anda senang dan tidak terlalu terbebani masalah. Apabila memiliki persoalan yang belum ada ketahui jalan keluarnya, kita bisa berbagi pada teman atau orang terdekat untuk memberikan solusi dan meringankan beban dari persoalan yang dihadapi. Tidak perlu malu atau takut untuk sharing kepada teman. Biasanya, hal ini akan membuat perasaan lebih nyaman dan ringan.. Tidak hanya itu suasana pun bisa mempengaruhi, maka apabila anda disuguhkan dengan kepenatan, kita bisa sejenak istirahat dan sejenak refreshing. Bisa dilakukan dengan menonton tv, mendengarkan musik, jalan-jalan menghirup udara segar, olahraga dan masih banyak kegiatan lain yang bisa membuat lebih senang. Dan harus berpikir positif dan tetap semangat.


No comments:

Post a Comment