Seperti yang
telah kita ketahui mengenai Candi Borobudur yang sudah tidak asing didengar. Sebagaimana
karna Candi Borobudur merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia. Borobudur itu sendiri adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk
bujur sangkar yeng diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.
tupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini,
dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya
terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Candi Borobudur dibangun antara tahun
750 dan 842. Namun siapa sangka candi tersebut dibangun dengan menggunakan
perhitungan matematika yang baru dikenal pada sekitar tahun 80-an.
"Candi Borobudur bersifat fraktal, sebuah struktur geometri kontemporer yang baru dikenal pada dekade 80-an di ilmu matematika modern," kata peneliti Bandung Fe Institute, Rolan MD, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (14/11/2011).
Penelitian tersebut berlangsung sejak 2008 hingga 2011. Dari penelitian itu diketahui bahwa candi-candi di Pulau Jawa dibangun secara algoritimik atau seperti proses pembuatan program komputer, dengan mengikuti prosedur otomata selular totalistik.
"Riset ini juga menunjukan arahan bahwa seluruh candi dibangun dengan rumus yang sama, namun memiliki kondisi inisial dan aturan pembangunan yang berbeda," imbuh Rolan.
Suatu hal yang tidak terduga bahwa ilmu matematika moderen telah diadaptasi dalam pembangunan candi yang memiliki tinggi asli 42 meter ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada abad 8-9, peradaban Jawa telah membangun karya seni 3 dimensi yang sangat kompleks, seperti Candi Borobudur dan Prambanan.
"Rumusnya sama tapi penyusunannya beda," ucap Rolan.
"Candi Borobudur bersifat fraktal, sebuah struktur geometri kontemporer yang baru dikenal pada dekade 80-an di ilmu matematika modern," kata peneliti Bandung Fe Institute, Rolan MD, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (14/11/2011).
Penelitian tersebut berlangsung sejak 2008 hingga 2011. Dari penelitian itu diketahui bahwa candi-candi di Pulau Jawa dibangun secara algoritimik atau seperti proses pembuatan program komputer, dengan mengikuti prosedur otomata selular totalistik.
"Riset ini juga menunjukan arahan bahwa seluruh candi dibangun dengan rumus yang sama, namun memiliki kondisi inisial dan aturan pembangunan yang berbeda," imbuh Rolan.
Suatu hal yang tidak terduga bahwa ilmu matematika moderen telah diadaptasi dalam pembangunan candi yang memiliki tinggi asli 42 meter ini. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada abad 8-9, peradaban Jawa telah membangun karya seni 3 dimensi yang sangat kompleks, seperti Candi Borobudur dan Prambanan.
"Rumusnya sama tapi penyusunannya beda," ucap Rolan.
Ketika mendengar hal tersebut sungguh
sangat mengesankan karna bukan hanya dari nilai sejarahnya saja yang kita
ketahui mengenai candi Borobudur, ternyata pembangunannya juga memiliki sejarah
yang sangat menarik.
Referensi:
http://www.detiknews.com/read/2011/11/14/194529/1767309/10/wah-candi-borobudur-dibangun-dengan-ilmu-matematika-modern?9922022
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur