Minuman yang mengandung kafein memang terasa begitu nikmat, hanya saja apabila
kita mengonsumsinya terlalu banyak, tubuh bisa merasakan efek samping yang
tak baik bagi kesehatan. Terutama apabila asupan kafein pada tubuh kita berlebihan
secara tidak disadari, karena banyaknya jenis minuman kafein yang menjadi
pilihan sebagai minuman favorite yang sering dinikmati.
“Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingginya dosis
kopi dengan ketidaksuburan dan peningkatan risiko patah tulang paha pada wanita
yang berusia lanjut. Namun, jika berhenti mengonsumsi kopi secara tiba-tiba,
kita pun bisa terkena efek samping yang kurang mengenakkan seperti lekas marah,
lelah, sakit kepala, atau bahkan depresi,” kata Keri M. Gans, MS, RD, CDN,
pengarang buku The Small Change Diet.
Oleh karena itu, sebaiknya kita meminum kopi secara moderat. Karena jika
melebih dosis 300 mg kafein per hari seperti yang dianjurkan oleh American Dietetic
Association.
Perhatikan 5 gejala asupan kafein berlebih (overdosis) di
bawah ini:
1. Merasa Lemas di Sore Hari
Kafein tidak hanya terdapat dalam kopi semata.
Beberapa minuman lain
juga mengandung zat ini. Soda salah satunya. Jika kita tidak bisa melewati sore
hari tanpa mengonsumsi sekaleng minuman bersoda, bisa jadi selama ini kita
sudah kecanduan kafein.
“Jumlah kafein yang terdapat dalam soda diet setara
dengan yang ada dalam secangkir espresso. Meminum beberapa kaleng soda dalam
sehari akan membuat kita merasa senang. Namun, setelah efek kafein menghilang, mood pun
akan kembali memburuk,” kata David J. Clayton, MD, pengarang The
Healthy Guide to Unhealthy Living.
Selain itu, tingkat keasaman yang ada dalam soda
juga bisa merusak email gigi. Batasi asupan soda diet sekaleng sehari untuk
menghindari kemerosotan mood di sore hari. Selain itu, jangan
lupa gosoklah gii setelah meminumnya untuk mengurangi efek pengikisan email
gigi.
2. Urin Berwarna Kuning
Urin yang berwarna kuning tua merupakan tanda dari
dehidrasi. “Kopi pada dasarnya bersifat diuretik. Tidak heran, hal ini bisa
menyebabkan terjadinya dehidrasi karena meningkatnya aktivitas kita untuk buang
air kecil. Kita pun kehilangan banyak cairan dalam tubuh,” kata Amy Gross, MPH,
RD, CDN, seorang ahli diet klinis dari New York Presbyterian Hosiptal.
Kafein biasanya tidak akan memicu terjadinya
dehidrasi hingga kita mengonsumsi lebih dari 500 mg. Untuk menghindarinya,
cukupi diri dengan meminum satu atau dua gelas kopi saja dalam sehari.
3. Tidak Dapat Tidur
“Kafein membutuhkan waktu 45 menit hingga 1 jam
untuk terserap. Namun, masa kafein beredar dalam tubuh termasuk sangat lama.
Tak heran hal ini bisa mempengaruhi tubuh hingga beberapa jam kemudian,
ujungnya akan memberikan efek pada siklus tidur,” kata Molly Morgan, RD,
pemilik Creative Nutrition Solutions di Vestal, New York.
Jika kita membutuhkan waktu lebih dari 30 menit
untuk bisa tertidur setiap malamnya, mulailah memangkas konsumsi kafein ketika
jam menunjuk angka 12 siang. Selain kopi, kita juga harus berhati-hati dalam
menyesap teh hijau karena minuman ini juga mengandung kafein.
4. Merasa Gelisah
Telapak tangan yang berkeringat, jantung berdegup
kencang, dan selalu merasa tidak tenang merupakan ciri-ciri kalau kita terlalu
banyak mengonsumsi kafein.
“Kafein dapat memperburuk stres dan depresi karena
zat ini menginterferensi neurotransmitter penenang dalam otak yang dikenal
sebagai adenosine,”papar Palinski. Kafein juga berfungsi sebagai pemicu
kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon stres seperti adrenalin lebih banyak
lagi. Tak heran, denyut jantung akan meningkat dan membuat kita menjadi
gelisah.
5. Tenggorokan Terasa Panas
“Kafein membuat esophageal sphincter (otot yang berada
di ujung kerongkongan) menjadi rileks sehingga menyebabkan asam lambung naik ke
tenggorokan,” jelas Gross. Jika hal ini terjadi, cobalah untuk tidak
mengonsumsi kafein. Cara ini bisa meringankan ketidaknyamanan pada tenggorokan.
Referensi : http://www.preventionindonesia.com/article.php?name=/are-we-consume-too-much-caffeine&channel=prevention
thanks for share, saya penggila kopi juga :D
ReplyDelete