Friday, November 26, 2010

BIPOLAR DISORDER


Setiap orang sudah pasti mempunyai mood yang berbeda-beda. Hal itu karna dipengaruhi factor-faktor tertentu yang menyebabkan suasana hatinya senang ataupun sebaliknya. Tapi perlu kita ketahui ada salah satu penyakit atau gangguan yang dapat mempengaruhi perunahan-perubahan yang tidak biasa. Penyakit ini biasa disebut Bipolar Disorder. Penyakit bipolar, juga dikenal sebagai penyakit manic-depressive, adalah penyakit otak yang menyebabkan perubahan-perubahan yang tidak biasa pada suasana hati, energi, tingkat-tingkat aktivitas, dan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas harian. Gejala-gejala dari penyakit bipolar adalah parah. Mereka berbeda dari naik dan turun yang normal yang setiap orang melaluinya dari waktu ke waktu. Gejala-gejala penyakit bipolar dapat berakibat pada hubungan-hubungan yang rusak, pencapaian sekolah atau pekerjaan yang buruk, dan bahkan bunuh diri. Namun penyakit bipolar dapat dirawat, dan orang-orang dengan penyakit ini dapat menjalankan kehidupan-kehidupan yang penuh dan produktif.
Penyakit bipolar seringkali berkembang pada akhir masa remaja seseorang atau pada tahun-tahun awal masa dewasa. Paling sedikit setengah dari semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa orang-orang mempunyai gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak, sementara yang lain-lain mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh kemudian dalam kehidupannya.
Penyakit bipolar tidak mudah untuk disoroti ketika ia mulai. Gejala-gejala mungkin nampak seperti persoalan-persoalan yang terpisah, tidak dikenali sebagai bagian-bagian dari persoalan yang besar. Beberapa orang-orang menderita bertahun-tahun sebelum mereka didiagnosa dan dirawat secara benar. Seperti diabetes atau penyakit jantung, penyakit bipolar adalah penyakit jangka panjang yang harus dikelola secara hati-hati sepanjag kehidupan seseorang.
Gejala-gejala yang biasanya dialami para penderita Bipolar Disorder, diantaranya:
·         Sedih ekstrim
Rasa sedih yang muncul tiba-tiba dan tidak mereda kemungkinan salah satu pertanda depresi. Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami sedih yang berlarut-larut bahkan kadang-kadang menangis tanpa sebab.
·         Perubahan selera makan
Jika Anda tiba-tiba tidak tertarik pada makanan kesukaan Anda atau sebaliknya makan berlebih karena alasan emosi, kemungkinan Anda mengalami gejala depresi. Orang-orang dengan bipolar disorder mengalami perubahan selera makan dan pola tidur yang signifikan.

·         Cemas
 Anda sering cemas tanpa alasan? Orang dengan bipolar disorder kadang-kadang sangat sensitif, mudah marah, cemas, gelisah, dan khawatir.

·         Masa bodoh
Orang-orang yang menderita bipolar disorder kadang-kadang pesimistis dan bersikap masa bodoh.

·         Kurang energi
Pernahkan Anda merasa kehabisan energi, khususnya setelah mengalami fase kegilaan dan merasa tidak bisa berhenti? Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami kurang energi.

·         Merasa tidak berharga
 Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang merasa bersalah dan tidak berharga.

·         Ragu-ragu
 Pernahkah Anda merasa kesulitan memutuskan sesuatu? Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang merasa dikekang oleh kebimbangan.

·         Kehilangan minat
Orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami ketidakmampuan menikmati hal-hal yang sebelumnya sangat mereka sukai.

·         Rasa sakit tanpa alasan
Orang-orang dengan bipolar disorder kadang-kadang mengalami rasa sakit dan nyeri tanpa alasan.

·         Keinginan mengakhiri hidup
Orang dengan bipolar disorder berisiko lebih besar melakukan tindakan bunuh diri dibandingkan  masyarakat umum dan cenderung lebih memikirkan mengakhiri hidup saat mengalami depresi dibandingkan saat mengalami fase  kegilaan atau mania.

Gejala-gelaja para penderita bipolar disorder ini bisa sampai pada tahap yang paling ekstrim yaitu keinginan mengakhiri hidup. Bahkan orang dengan bipolar disorder ini beresiko lebih tinggi melakukan tindakan untuk mengakhiri hidupnya. Untungnya, penyakit bipolar adalah kondisi yang dapat dirawat. Dengan perawatan yang tepat, kebanyakan orang-orang yang menderita penyakit bipolar dapat mencapai penstabilan yang substansial dari turun naiknya suasana hati mereka dan mampu memimpin kehidupan yang normal. Perawatan dari penyakit bipolar termasuk obat-obat yang dikenal sebagai "mood stabilizers (penstabil-penstabil suasana hati)". Selain dengan obat-obatan juga sebaiknya para penderita bipolar disorder ini mendapatkan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekatnya untuk menjaga kestabilan moodnya.
Faktor-faktor Risiko Untuk Penyakit Bipolar
Ilmuwan-ilmuwan sedang mempelajari kemungkinan penyebab-penyebab dari penyakit bipolar. Kebanyakan ilmuwan-ilmuwan setuju bahwa tidak ada penyebab tunggal. Agaknya, banyak faktor-faktor kemungkinan beraksi bersama untuk menghasilkan penyakit atau meningkatkan risiko.

Genetik-Genetik

Penyakit bipolar cenderung beredar di keluarga-keluarga, jadi peneliti-peneliti mencari gen-gen yang mungkin meningkatkan kesempatan seseoarng mengembangkan penyakit. Gen-gen adalah "building blocks" dari keturunan. Mereka membantu mengontrol bagaimana tubuh dan otak bekerja dan tumbuh. Gen-gen dikandung didalam sel-sel orang yang diturunkan dari orangtua ke anak-anak.
Anak-anak dengan orangtua atau saudara kandung yang mempunyai penyakit bipolar adalah empat sampai enam kali lebih mungkin mengembangkan penyakit, dibanding dengan anak-anak yang tidak mempunyai sejarah penyakit bipolar keluarga. Bagaimanpun, kebanyakan anak-anak dengan sejarah penyakit bipolar keluarga tidak akan mengembangkan penyakit.
Penelitian genetik pada penyakit bipolar sedang dibantu oleh kemajuan-kemajuan dalam teknologi. Tipe penelitian ini sekarang jauh lebih cepat dan lebih jauh jangkaunnya daripada masa lalu. Satu contoh adalah peluncuran dari Bipolar Disorder Phenome Database, dibiayai sebagian oleh NIMH. Menggunakan database, ilmuwan-ilmuwan akan mampu menghubungkan tanda-tanda yang terlihat dari penyakit dengan gen-gen yang mungkin mempengaruhi mereka. Sejauh ini, peneliti-peneliti yang menggunakan database ini menemukan bahwa kebanyakan orang-orang dengan penyakit bipolar mempunyai:
  • Kehilangan pekerjaan karena penyakit mereka
  • Penyakit-penyakit lain pada saat yang sama, terutama penyalahgunaan alkohol dan/atau zat kimia dan penyakit-penyakit panik
  • dirawat atau dirumah sakitkan untuk penyakit bipolar.
Ilmuwan-ilmuwan terus menerus mempelajari ciri-ciri ini, yang mungkin membantu mereka menemukan gen-gen yang menyebabkan penyakit bipolar suatu hari.
Namun gen-gen bukan satu-satunya faktor risiko untuk penyakit bipolar. Studi-studi dari kembar-kembar yang identis telah menunjukan bahwa kembar dari seseorang dengan penyakit bipolar tidak selalu mengembangkan penyakit. Ini adalah penting karena kembar-kembar yang identis berbagi semua gen-gen yang sama. Hasil-hasil studi menyarankan faktor-faktor selain gen-gen juga berpengaruh. Agaknya, adalah mungkin bahwa banyak gen-gen yang berbeda dan lingkungan seseorang terlibat. Bagaimanapun, ilmuwan-ilmuwan masih belum mengerti sepenuhnya bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi untuk menyebabkan penyakit bipolar.

Fungsi dan struktur otak

Studi-studi pencitraan otak membantu ilmuwan-ilmuwan belajar apa yang terjadi pada otak dari orang dengan penyakit bipolar. Alat-alat pencitraan otak yang lebih baru, seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) dan positron emission tomography (PET), mengizinkan peneliti-peneliti mengambil gambar-gambar dari otak hidup yang sedang bekerja. Alat-alat ini membantu ilmuwan-ilmuwan mempelajari struktur dan aktivitas otak.
Beberapa studi-studi imaging (pencitraan) menunjukan bagaimana otak-otak dari orang-orang dengan penyakit bipolar mungkin berbeda dari otak-otak orang-orang sehat atau orang-orang dengan penyakit-penyakit mental lain. Contohnya, satu studi yang menggunakan MRI menemukan bahwa pola dari perkembangan otak pada anak-anak dengan penyakit bipolar adalah serupa dengan yang pada anak-anak dengan "multi-dimensional impairment", penyakit yang menyebabkan gejala-gejala yang tumpang tindih sedikit banyak dengan penyakit bipolar dan schizophrenia. Ini menyarankan bahwa pola yang umum dari perkembangan otak mungkin dihubungkan dengan risiko umum untuk suasana-suasana hati yang tidak stabil.
Mempelajari lebih banyak tentang perbedaan-perbedaan ini, bersama dengan informasi yang diperoleh dari studi-studi genetik, membantu ilmuwan-ilmuwan mengerti lebih baik penyakit bipolar. Suatu hari ilmuwan-ilmuwan mungkin mampu untuk memprediksi tipe-tipe yang mana dari perawatan akan bekerja paling efektif. Mereka mungkin bahkan menemukan cara-cara untuk mencegah penyakit bipolar.

Referensi:
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/11/26/1862/4/Waspadai-Penyakit-dari-Perubahaan-Mood
http://www.totalkesehatananda.com/bipolar1.html



No comments:

Post a Comment