Gangguan makanan hingga saat ini masih saja menjadi persoalan bagi kaum wanita yang selalu merasa takut gemuk dan ingin memiliki tubuh yang langsing seperti yang sering mereka lihat pada tayangan-tayangan televisi. Tidak sedikit juga yang menyiksa diri dengan diet yang tidak benar. Selain itu juga yang menjadi permasalahan yang penting yaitu Bulimia Nervosa yaitu kelainan cara makan.
Bulimia nervosa adalah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan; puasa, serta penggunaan laksatif, enema, diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri umum.
Penderita bulimia nervosa makan dalam jumlah sangat berlebihan (menurut riset, rata-rata penderita bulimia nervosa mengonsumsi 3.400 kalori setiap satu seperempat jam, padahal kebutuhan normal hanya 2.000-3000 kalori per hari). Kemudian berusaha keras mengeluarkan kembali apa yang telah dimakannya, dengan cara memuntahkannya kembali atau dengan menggunakan obat pencahar. Di antara kegiatan makan yang berlebihan itu biasanya mereka berolahraga secara berlebihan.
Biasanya penderita tidak langsung ketahuan oleh orang lain bahwa ia menderita penyakit ini, karena berat badannya normal dan tidak terlalu kurus. Karena tidak ketahuan sehingga tidak ditangani dokter, penyakit yang sering berawal ketika seseorang masih berusia remaja ini dapat berlangsung terus sampai ia berusia empat puluhan sebelum ia mencari bantuan.
Banyak penderita bulimia memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasa mereka orang-orang yang kelihatan sehat, sukses di bidangnya, dan cendrerung ferfeksionis.
Namun, di balik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku yang kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya.
Biasanya penderita tidak langsung ketahuan oleh orang lain bahwa ia menderita penyakit ini, karena berat badannya normal dan tidak terlalu kurus. Karena tidak ketahuan sehingga tidak ditangani dokter, penyakit yang sering berawal ketika seseorang masih berusia remaja ini dapat berlangsung terus sampai ia berusia empat puluhan sebelum ia mencari bantuan.
Banyak penderita bulimia memiliki berat badan yang normal dan kelihatannya tidak ada masalah yang berarti dalam hidupnya. Biasa mereka orang-orang yang kelihatan sehat, sukses di bidangnya, dan cendrerung ferfeksionis.
Namun, di balik itu, mereka memiliki rasa percaya diri yang rendah dan sering mengalami depresi. Mereka juga menunjukkan tingkah laku yang kompulsif, misalnya, mengutil di pasar swalayan, atau mengalami ketergantungan pada alkohol atau lainnya.
Memang sangat sulit untuk mengetahui para penderita bulimia nervosa karena dari segi fisik terlihat normal dan tidak ada hal-hal yang tampak terlihat berbeda. Tidak seperti penderita Anorexia Nervosa yang cenderung terlihat dari segi fisik yang terlihat sangat kurus.
Seseorang dikatakan mengalami bulimia nervosa apabila ia mengalami semua tanda berikut ini:
Seseorang dikatakan mengalami bulimia nervosa apabila ia mengalami semua tanda berikut ini:
- Berulang-ulang makan dalam jumlah sangat banyak (rata-rata dua kali dalam seminggu selama sedikitnya tiga bulan)
- Merasa tidak dapat mengontrol dirinya ketika sedang makan.
- Secara teratur menggunakan obat-obatan untuk mencegah berat badannya naik, seperti obat perangsang muntah, obat pencahar, berpuasa atau berdiet ketat, atau berolahraga secara berlebihan
- Sangat mencemaskan bentuk dan berat badannya.
- Makan dalam jumlah berlebihan secara sekaligus dapat merusak keseimbangan mineral tubuh seperti sodium dan potasium. Hal ini menyebabkan rasa lelah, berdebar-debar, detak jantung yang tidak teratur, dan tulang keropos. Muntah berulang-ulang dapat merusak lambung dan saluran esophagus (saluran yang membawa makanan ke lambung) karena memaksa lambung berkontraksi secara tidak wajar. Selain itu, asam lambung yang keluar bersama muntah membuat gusi menyusut dan mengikis email gigi. Dampak yang lain adalah timbulnya ruam di kulit, pecahnya pembuluh darah di muka dan menstruasi yang tidak teratur.
Perlu penanganan khusus bagi para penderita Bulimia Nervosa, diantaranya:
1. Penanganan gangguan makan
Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien bulimia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada bulimia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.
Perawatan rumah sakit yang kadang dijalani dengan terpaksa, seringkali diperlukan untuk menangani pasien bulimia agar asupan makanan pasien dapat ditingkatkan secara bertahap dan dipantau dengan teliti. Pada bulimia, perlu untuk diberikan intervensi biologis dan psikologis.
2. Penanganan biologis
Karena bulimia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala psikologis.
Karena bulimia nervosa sering kali komorbid dengan depresi, gangguan ini ditangani dengan berbagai antidepresan. Fluoksetin lebih memberikan hasil dibandingkan dengan plasebo untuk mengurangi makan berlebihan dan muntah, juga mengurangi depresi dan sikap yang menyimpang terhadap makanan dan makan. Sayanganya, hal itu tidak terlalu berhasil. Hanya memulihkan berat badan tanpa mengurangi gejala-gejala psikologis.
3. Penanganan Psikologis bulimia
Pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan strandar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling terkini. Dalam teori fairburn, pasien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus mengungkap dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri untuk mencegah bertambahnya berat badan.
Pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan strandar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling terkini. Dalam teori fairburn, pasien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus mengungkap dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri untuk mencegah bertambahnya berat badan.
Seperti halnya para penderita anorexia nervosa, para penderita Bulimia nervosa juga memerlukan penangan sejak dini karena gangguan cara makan ini pun sangat tidak baik. Apalagi gangguan cara makan seperti ini juga bisa terus berlangsung dari mulai remaja hingga usia empat puluhan. Dengan adanya penanganan sejak dini, kita dapat mencegah berlangsungnya gangguan makan yang sangat tidak baik untuk kesehatan dan perkembangan psikologi. Diperlukan juga dukungan dari keluarga untuk para penderita bulimia nervosa ini agar dapat dukungan sepenuhnya dan mempunyai kembali rasa percaya diri untuk mempunyai gaya hidup yang normal dan sehat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bulimia_nervosa
http://www.psikologizone.com/bulimia-nervosa-gangguan-makan
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1004336599,59194,
No comments:
Post a Comment