Wednesday, October 12, 2011

Berbicaralah sesuai dengan kebutuhan

Ketika berbicara tentu saja harus diperhatikan. Lihat dengan siapa anda berbincang, ini juga berhubungan dengan etika seseorang dengan orang lain. Jangan sampai salah bicara hanya karna tidak sesuai kebutuhan. Berkomunikasi sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup ini. Tidak hanya itu, harus juga dapat membedakan antara :


Berbicara (mengobrol)
Lakukan untuk memperoleh informasi, melatih kemampuan komunikasi, mendapat pengalaman baru, melatih keterampilan hubungan interpersonal. “Mereka yang berani berbicara dengan orang lain sejak kecil terbukti lebih luwes dalam berhubungan interpersonal dan lebih terlatih kapasitas berkomunikasinya. Umumnya mereka juga memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi,” ungkap Psikolog Kasandra Putranto.


Berbagi cerita (sharing)
Lakukan untuk membicarakan hal-hal yang lebih mendalam dari sekadar mengobrol. Berbagi berarti saling menggali dan menceritakan pengalaman serta perasaan dengan oranglain. “Berbagi juga memberikan rasa tenang, karena dengan berbagi bisa menjadi sarana untuk melepaskan ketegangan,” papar Kasandra. 
Karena tujuannya saling memahami satu sama lain, tentunya kita tidak dapat berbagi cerita dengan orang yang belum dikenal benar.


Curhat (curahan hati)
Lakukan untuk membicarakan suatu persoalan pribadi yang cukup pelik, serta melibatkan pikiran dan perasaan yang lebih mendalam. “Curhat memiliki kadar yang lebih rumit daripada sharing atau mengobrol. Sebaiknya tidak sembarangan curhat dengan orang asing karena belum tentu orang itu memiliki kapasitas dan kebutuhan yang sama untuk menerima curhatan,” ujar Kasandra mengingatkan.


Beberapa hal tersebut harus kita ingat. Beda tujuan dan beda kebutuhan yang seharusnya dilakukan dalam berbicara. Karna pada setiap individu berbeda-beda juga karakternya. Apakah orang yang anda ajak bicara itu dapat mendengarkan dengan baik dan siap mendengarkan anda atau malah sebaliknya. Sebaiknya perhatikan dahulu orang yang diajak bicara. 






Referensi : Prevention magazine

No comments:

Post a Comment